Minggu, 29 Januari 2012
Jumat, 27 Januari 2012
Minggu, 22 Januari 2012
Fatmin
Bila Fatmin ini dibuat dengan memakai gula, maka dapat dimakan sebagai hidangan sore untuk teman minum teh.
Sedangkan untuk sajian makan siang, cara pembuatannya tidak memakai gula, dan dapat dimakan dengan berbagai variasi sayur-sayuran seperti Aruan sir-sir, dan sebagainya.
Fatmin ini juga baik sekali untuk dijadikan bekal dalam perjalanan jauh.
Dalam gambar terlihat Fatmin bersama-sama dengan Enbal goreng, Baubes serta Bubuhuk, yang diletakkan diatas Nyiru untuk sajian makan keluarga di siang dan malam hari.
Sedangkan kalau makanan ini disajikan untuk acara upacara-upacara adat lainnya, maka cara penyajiannya adalah berlainan dengan cara penyajian untuk makan keluarga sehari-hari.
Bubuhuk
Biasanya Bubuhuk ini dicampur dengan garam dan kelapa parut, lalu sewaktu memasaknya dibentuk seperti kue dadar gulung.
Dalam gambar kita temukan bubuhuk yang terlihat bulat, bersama-sama dengan Enbal goreng, Fatmin serta Enbal Tutupola.
Bubuhuk kalau dimakan dengan sayuran Aruan sir-sir, juga lebih enak kalau disertai ikan bakar.
Dalam gambar yang disajikan ini adalah untuk kepentingan makan keluarga sehari-hari, yang tentunya akan berlainan dengan cara penyajiannya pada waktu upacara-upacara, atau acara-acara adat lainnya.
Bubuhuk ini juga sering dipakai sebagai teman minum teh apabila sewaktu pembuatannya diberikan sedikit gula.
Dengan demikian buhuk tadi fungsinya sudah sama dengan kue dadar gulung, yang biasanya dikonsumsikan sebagai jajanan.
Bubuhuk ini juga sama dengan sejenis makanan yang ditemukan di daerah Maluku Tengah yang namanya Sinoli.
Sabtu, 21 Januari 2012
Makanan dan Upacara-Upacara di Maluku Tenggara
Upacara-upacara dimaksud adalah antara lain :
Upacara membangun rumah, Upacara Tel Wunan, Upacara Perkawinan, Upacara turun tanah, Upacara Refnear, Upacara Tahlilan, Upacara pengucapan syukur.
Beberapa dari upacara-upacara tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Upacara Perkawinan.
Pada saat seorang gadis dipinang oleh seorang pria, maka pihak pria akan membayar harta kepada pihak si wanita yang mana harta itu terdiri dari : Lela, Gong, Gelang Emas, dan Piring Tua (bingan Ta-te-en).
Sedangkan si gadis yang menerima harta itu harus memberikan makanan kepada pihak laki-laki dan biasanya terjadi yang disebut "BERIASAN". Yang dimaksud dengan beriasan adalah nilai makanan yang diberikan oleh pihak wanita kepada pihak pria lebih tinggi nilai ekonominya, jika dibandingkan dengan yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak wanita.
Ketika harta kawin ini diantarkan oleh pihak pria kepada pihak wanita, maka wanita yang dipinang tersebut harus memberikan kain untuk alas lela kepada si pemikul lela tersebut sebagai kain alas batu.
Awal dari pada saat pernikahan harus diadakan upacara yang dikenal dengan sebutan "Buk Mam". Buk mam adalah upacara makan sirih pinang dimana antara yang wanita dan yang pria saling suap menyuap. Makanan yang harus mutlak ada dalam upacara perkawinan ini ialah yang dinamakan Langar, yaitu makanan yang terbuat dari tepung enbal yang digongseng, kemudian diberi santan, gula merah, lalu digoreng dalam minyak panas dalam bentuk berjari.
Maksud dari pada bentuk jari ini untuk melambangkan persekutuan yang tidak bisa dilepaskan lagi atau saling kait-mengkait. Pada zaman dulu biasanya tamu-tamu yang hadir itu dijamu di tikar. Lama kelamaan dengan adanya kemajuan teknologi, orang mulai tahu tentang penggunaan meja, barulah meja dipergunakan.
Tempat musyawarah bagi perkawinan itu disebut dalam bahasa daerah sebagai "SIR NGALAWAR TOFAT KAFA AT".
2. Upacara Kelahiran.
Setelah terjadi suatu persalinan, maka si ibu dan bayinya tidak diperkenankan untuk keluar rumah sampai dengan bayi tersebut berumur 40 hari. Pada saat bayi tersebut berumur 40 hari, maka diadakan upacara turun tanah. Upacara ini dalam bahasa daerah dikenal dengan nama "NDOK YAF TOD TOD". Pada upacara ini biasanya diadakan sajian khusus kepada orang yang telah menolong persalinan tersebut. Adapun makanan yang disajikan dalam upacara tersebut adalah : enbal, ubi jalar, ubi kembili, pisang, telur ayam dan lain sebagainya.
Telur ayam sebagai lambang dari bayi yang putih, halus serta harus dijaga sebaik-baiknya. Untuk dukun yang menolong persalinan itu diberikan hadiah kain kebaya serta uang.
Dalam upacara tersebut juga dipanggilkan sebanyak 40 anak yang berumur antara 1 sampai 9 tahun untuk bersama-sama ibu dan bayi yang baru lahir itu untuk makan bersama di rumah orang yang baru melahirkan itu.
3. Upacara Kematian.
Dalam upacara kematian ini yang paling berperan ialah saudara laki-laki pihak ibu (paman, Oom).
Sebelum saudara laki-laki pihak ibu itu tiba di rumah duka, maka mayat tidak boleh dikuburkan. Ini yang disebut disasi atau dihawer, juga termasuk dalam pengertian ini mayat tidak boleh dimandikan.
Dihawer ini biasanya memakai daun kelapa putih yang berarti disucikan, sedangkan upacara kematian ini dinamakan Wi-in.
Makanan tidak disajikan pada saat-saat kematian sebagai tanda ikut berduka cita.
Dengan pengaruh agama yang masuk baru untuk yang beragama Islam diadakan selamatan (Tahlilan), sedangkan yang untuk yang beragama Kristen diadakan Malam Penghiburan.
Dalam acara-acara inilah baru dihidangkan makanan. Pihak keluarga yang ditimpa kedukaan tersebut harus membayar harta kepada paman yang telah melaksanakan penguburan tadi.
4. Upacara Refnear.
Refnear adalah salah satu bentuk upacara yang diadakan untuk memperbaiki kembali hubungan antara dua orang atau dua keluarga yang tadinya saling bermusuhan. Upacara refnear ini mutlak harus dilaksanakan apalagi jika antara kedua belah pihak semasa bermusuhan sudah saling sumpah menyumpah.
Dalam upacara ini makanan yang disediakan itu, mutlak harus ada hewan bagi yang beragama Kristen harus menyediakan babi, sedangkan untuk yang beragama Islam harus menyediakan kambing.
Bisa ditambah dengan ayam dan kerbau bagi yang mampu. Makanan yang disediakan dalam upacara ini harus dimakan oleh pihak-pihak yang saling bermusuhan itu untuk menandakan bahwa mereka telah kembali bersekutu. Dalam bahasa daerah hal ini dinamakan : "MOA ET DUK DAAR" yang artinya kurang lebih adalah : "Mari Makan Bersama".
Setelah selesai makan bersama, maka kedua belah pihak harus memegang ujung-ujung dari daun kelapa putih, sambil berdoa bersama dan dilanjutkan dengan keduanya menarik ujung daun kelapa putih sampai putus. Hal ini menandakan bahwa perselisihan di antara mereka telah selesai dan perdamaian telah berada kembali bersama-sama dengan mereka.
Pada saat yang sama seorang laki-laki dewasa melepaskan sebuah anak panah ke udara sampai hilang sebagai tanda kemarahan telah dihapuskan.
Kelanjutan dari upacara tersebut adalah kedua pihak harus berkumur dari air yang sudah disediakan di dalam sebuah pasu, yang mana air tawar, dicampur dengan air jeruk asam, asam.
Setelah keduanya berkumur, maka airnya ditampung di pasu lain. Acara berkumur ini dimaksudkan untuk melambangkan mereka berdua telah mencuci semua kata-kata sumpahan yang pernah dikeluarkan pada saat mereka masih bermusuhan dulu.
Air bekas kumuran tadi harus dibuang ke laut atau di tengah lautan biru yang luas.
5. Upacara Refnep.
Upacara ini adalah satu bentuk upacara yang dilakukan untuk menghapuskan aib yang terjadi bila terjadi suatu perzinahan antara pihak-pihak yang masih mempunyai hubungan darah (keluarga) seperti : Ibu dan anak, paman dan kemenakan, atau bibi dan kemenakan. Upacara yang satu ini agak lain daripada upacara-upacara lain. Upacara ini ditandai dengan penghancuran segala hasil makanan yang berada di kampung itu biasanya yang menghancurkan itu adalah Teabel seperti yang di Maluku Tengah disebut Pela, dari kampung dimana orang yang berzinah itu berada. Hal ini dilakukan karena dianggap bahwa dari makananlah timbul perzinahan itu.
Kemudian dibuatlah sebuah rumah kecil, lalu kedua orang yang terkena persoalan itu dimasukkan ke dalamnya, kemudian rumah itu dibakar dengan didahului menarik keluar orang tersebut.
Sebagai tindak lanjutnya maka hubungan antara kedua orang tersebut harus dibatalkan.
jika tidak dibatalkan maka hukum yang akan berlaku bagi mereka yaitu mereka harus ditenggelamkan ke dalam laut.
Enbal Goreng
Enbal goreng ini biasanya disangrai diatas wajan panas tanpa menggunakan minyak, dan fungsinya sebagai pengganti nasi.
Biasanya Enbal goreng ini dimakan dengan ikan, sayur-sayuran, serta lain-lain variasinya.
Bisa juga dimakan sebagai jajanan, apabila diberikan sedikit kelapa parut dan gula.
Juga sebagai hidangan pengantar minum teh di sore hari atau di pagi hari.
Selain itu Enbal goreng ini dapat juga dijadikan variasi berbagai macam makanan, baik untuk jajanan ataupun untuk keperluan lainnya seperti keperluan upacara-upacara lain.
Enbal goreng ini sama dengan sejenis makanan lain dari sagu yang dinamakan Karu-karu, yang juga dapat dibuat variasi dari berbagai macam makanan lain.
Tutupola
Sesudah matang, maka dikeluarkan kemudian dipotong-potong serong. Adapun fungsi dari pada Enbal Tutupola ini adalah sebagai makanan pokok.
Selain itu, Enbal Tutupola juga dapat dipergunakan untuk dijadikan bekal dalam perjalanan jauh, ataupun sebagai bahan makanan yang dapat disimpan untuk keadaan darurat.
Bentuk dari pada Enbal Tutupola ini adalah Jajaran Genjang, dan amat keras. Oleh karena itu bila dimakan, maka harus dicelupkan kedalam teh sore, atau pada saat sarapan di pagi hari.
Lalun
Untuk dijadikan bermacam-macam makanan dari Enbal ini, biasanya Lalun ini dijemur terlebih dahulu.
Sesudah itu Lalun ini diayak, baru dapat dijadikan makanan yang terbuat dari Enbal ini.
Sering orang juga membuat kue-kue dari Lalun ini. Kalau di daerah Jawa, Lalun ini dapat kita samakan dengan yang kita kenal dengan nama Gaplek, dan biasanya dipergunakan sebagai bahan untuk membuat kue-kue atau biskuit, dan lain sebagainya.
Proses Lanjut Dari Pada Enbal Untuk Menjadi Lalun
Enbal Sedang diparut untuk dijadikan Lalun
Biasanya sebelum diparut, Enbal atau singkong ini dicuci dan dikupas terlebih dahulu, kemudian diparut dengan parudan yang biasa dipergunakan untuk memarut kelapa. Stelah diparut, maka hasil parutan tadi diproses lebih lanjut, untuk kemudian terjadi Lalun itu.
Rabu, 18 Januari 2012
Latar Belakang Sejarah Terbentuknya Ohoi Sumlain-Woma El Furle
"FURLE WADAN DAT N'UUK LORLOR FEL IT, LOR NGIAR BUTBA NTAI VAL WA HO HO"
"SUM EN OR NFATLAAR NI NUHUN'IT VAL VAL LOBOK BOK SU NTAI SU RAT SOIN VAVBA N'IT VAL VAL LO"
"BA DO U EF, U EF KEN NING LORLOR TERAN IM DO FO I TES TE JADTE JAD FO NMAT"
"YAF NAMDIR HOAR NTUBURNTUBUR KABA KOT, MDIR U VEL LOKAILUV DUAN MDIR U VEL LOMDIR U MEL TI MLENAN KABA YAFMDIR U VEL LO"
- Nama Pria/Baranran : SOSO VIHI TAL
- Nama Wanita/Vatvat : KARIT FAHAI LA'AI, TUK NAM FAHAI BAW
- Sebelah Utara : Petuanan Ohoiren dari Pantai barat (Samdu'u ke Timur - Lutur Ngam Niru - Wear Vait - Hoar Ngunit - Hoat Surbay.
- Sebelah Selatan : Vat Yaha Vav - Havat lair Tutu - menujuh ke Timur - Fa'nat - Der Ngiar - Sibang Mas Ni Tunat Dokdok.
- Sebelah Timur : Ded Kot Timur/Ded Ingrat - Tanat Sibangmas,
- Sebelah Barat : Lautan.
Minggu, 15 Januari 2012
Pintu Gerbang di Evav
Tombong kelapa
Rabu, 11 Januari 2012
Nicholas Steno
Jika suatu benda padat yang tertutup pada semua sisi oleh tubuh lain yang solid, dari dua tubuh yang pertama menjadi keras yang, dalam kontak saling, mengunkapkan di permukaan sendiri sifat permukaan lainnya.
Selasa, 10 Januari 2012
Kei Kecil
Desa
Ngabub Luas (927 Ha)
Ibra Luas (2.446 Ha)
Sathean Luas (2.685 Ha)
Faan Luas (586 Ha)
Langgur Luas (345 Ha)
Kel. Ohoijang-Watdek Luas (96 Ha)
Kolser Luas (488 Ha)
Kelanit Luas (1.321 Ha)
Letman Luas (998 Ha)
OhoiderTawun Luas (2.162 Ha)
Ohoililir Luas (473 Ha)
Ngilngof Luas (655 Ha)
Namar Luas (1.881 Ha)
Ngayub Luas (1.438 Ha)
Debut Luas (680 Ha)
Rumadian Luas (520 Ha)
Dian Luas (929 Ha)
Letvuan Luas (841 Ha)
Evu Luas (2.282 Ha)
Warwut Luas (1.993 Ha)
Wab Luas (809 Ha)
Tetoat Luas (916 Ha)
Pulau
P. Kei Kecil/P. NuhuRoa Semua Desa
P. Godan Desa OhoiderTawun
P. Er Desa OhoiderTawun
P. Ngaf Desa Ngilngof
P.Haeh Desa Debut
P. Ohoiwa Desa Debut
P. Hutir Desa Debut
P. Nai Desa Debut
P. Hoat Desa Debut
P. Lea Desa Debut
P. Tangwain Desa Debut
P. Labulin Desa Debut
P. Wearhu Desa Tetoat
P. Toad Desa Dian
P. Daar Desa Ibra
P. Bararan Desa Ibra
P. Watlus Desa Sathean
Kei Kecil Timur
Desa
Ohoiseb Luas (1.610 Ha)
Danar Ternate Luas (435 Ha)
Lumefar Luas (516 Ha)
Ngursoin Luas (435 Ha)
Elaar Lamagorang Luas (526 Ha)
Elaar Let Luas (524 Ha)
Mastur Luas (1.122 Ha)
Ohoinol Luas (2.442 Ha)
Wain Luas (2.279 Ha)
Abean Luas (832 Ha)
Raat Luas (407 Ha)
Rumat Luas (444 Ha)
Revav Luas (373 Ha)
Pulau
P. Kei Kecil/P. NuhuRoa Semua Desa
Kei Besar
Desa
Ohoiwait Luas (2.034 Ha)
Ohoiel Luas (677 Ha)
Werka Luas (619 Ha)
Ler Ohoilim Luas (678 Ha)
Rahareng Luas (261 Ha)
Waur Luas (192 Ha)
Ngefuit Luas (223 Ha)
Waurtahit Luas (169 Ha)
Yamtel Luas (231 Ha)
Ohoinangan Luas (223 Ha)
Elat Luas (306 Ha)
Depur Luas (69 Ha)
Ohoilim Luas (579 Ha)
Fako Luas (2.075 Ha)
Reyamru Luas (2.438 Ha)
Elralang Luas (2.455 Ha)
Weer Ohoinam Luas (1.946 Ha)
Faa Luas (1.633 Ha)
Uwat Luas (2.530 Ha)
Mun Ohoitadium Luas (2.773 Ha)
Ad Wearaur Luas (5.669 Ha)
Pulau
P. Kei Besa/P. NuhuYut Semua Desa
P. Kelapa Desa Ler Ohoilim
P. Ivat Desa Elat
P. Kerot Desa Elat
Kei Besar Utara Timur
Desa
Kilwaer Luas (2.085 Ha)
Hollat Luas (3.267 Ha)
Ohoifau Luas (1.453 Ha)
Watlaar Luas (1.751 Ha)
Banda Ely Luas (1.628 Ha)
Renfan Luas (1.588 Ha)
Langgiar Haar Luas (1.233 Ha)
Haar Ohoinel Luas (1.940 Ha)
Ohoiraut Luas (819 Ha)
Pulau
P. Kei Besar/P. Yut Semua Desa
Kei Besar Selatan
Desa
Weduar Feer Luas ( 971 Ha)
Langgiar Feer Luas (306 Ha)
Feer Luas (1.264 Ha)
Kilwat Luas (1.210 Ha)
Ngafan Luas (780 Ha)
Sungai Luas (1.177 Ha)
Tamngil Nuhuyanat Luas (1.119 Ha)
Sather Luas (1.329 Ha)
Tutrean Luas (829 Ha)
Weduar Luas (323 Ha)
Tamngil Nuhuten Luas (499 Ha)
Larat Luas (522 Ha)
Nerong Luas (731 Ha)
Ohoirenan Luas (747 Ha)
Pulau
P. Kei Besar/P. Yut Semua Desa
Kei – Kecil Barat
Desa
Ohoidertutu luas (2.199 Ha)
Madwaer luas (1.020 Ha)
Somlain luas (573 Ha)
Ohoiren luas (470 Ha)
Ohoira luas (820 Ha)
Ur Pulau luas (1.773 Ha)
Tanimbar Kei luas (1.270 Ha)
Warbal luas (1.272 Ha)
Pulau
P.Kei Kecil/P. Nuhu Roa Desa Ohoidertutu, Madwaer, Somlain, Ohoira, Ohoiren
P. Lik Desa Warbal
P.Tarwa Desa Warbal
P. Labulin Desa Warbal
P. Waha Desa Warbal
P. Manir Desa Warbal
P. Warbal Desa Warbal
P. Ur Desa Ur Pulau
P.Ujir Desa Ur Pulau
P. Nuhuta Desa Tanimbar Kei
P. Var Desa Tanimbar Kei
P. Ngirit Desa Tanimbar Kei
P. Silar Desa Tanimbar Kei
P. Witir Desa Tanimbar Kei
ROTI JALA TEPUNG PISANG GULAI AYAM
Untuk : 5 Porsi
1 Porsi : 284 kalori
Bahan Roti Jala :
- 50 gr tepung pisang
- 50 gr tepung terigu
- 2 btr telur ayam
- 500 ml santan encer
- Sedikit garam
- 1 sdm mentega dilelehkan
Gulai ayam :
- 250 gr daging ayam (5 potong)
- 500 ml santan
- 1 sdm minyak utk menumis
- 2 lbr daun jeruk
- 1 btg sereh
- 1 iris lengkuas
Bumbu yang dihaluskan :
- 1 ruas jahe
- 5 buah kemiri
- 5 siung bawang putih
- 2 bh cabai merah
- 5 bh bawang merah
- 1 iris kunyit
- Garam secukupnya
Cara Membuat :
1. Campur tepung pisang dan tepung terigu, pecahkan telur ayam, tuangi santan sedikit demi sedikit sampai habis sambil diaduk, beri mentega leleh, aduk.
2. Ambil wajan dadar teflon, panaskan lalu buat dadar seperti jala memakai contong sampai adonan habis (kira2 20 lembar), sisihkan.
Cara membuat gulai ayam :
1. Tumis bumbu yang telah dihaluskan bersama sereh, daun jeruk dan lengkuas dgn minyak.
2. Masukan ayam, masak hingga bumbu meresap , masukan santan, masak hingga mendidih dan ayam empuk ,angkat.
3. Hidangkan roti jala dan gulai ayam.
MUFFIN TEPUNG PISANG
Untuk : 15 buah
1 buah : 164 Kalori
Bahan :
- 6 btr Telur ayam pisahkan bagian putih & kuningnya
- 75 gr Margarin
- 75 gr Gula Pasir
- 50 gr Tepung Pisang
- 100 gr Tepung Terigu
- 100 gr Pisang Ambon, dihaluskan dgn menambahkan air jeruk lemon
- 1 sdm Air Jeruk lemon
- 100 gr keju dipotong dadu kecil
- Vanili secukupnya
- ½ sdt baking powder
- 100 gr pisang ambon dipotong bundar untuk hiasan
- 50 gr keju parut untuk taburan
Cara Membuat :
- Kocok putih telur sampai kaku
- Kocok margarin dan gula Pasir, masukan kuning telur satu per satu, kocok sampai kental, tambahkan pisang yang sudah dihaluskan, angkat mixernya.
- Campurkan tepung pisang bersama tepung terigu , potongan keju ,vanili dan baking powder, masukan ke adonan yang telah dimixer, aduk rata terakhir masukan putih telur yang telah dikocok kaku, aduk rata.
- Siapkan cetakan muffin, beri kertas mangkok , tuangi adonan ke dalamnya, lalu beri atasnya potongan pisang dan parutan keju, panggang dalam oven sampai masak dgn panas medium ( selama 30 menit), angkat.
- Setelah agak dingin, keluarkan dari cetakan.
- Hidangkan.
Senin, 09 Januari 2012
Jumat, 06 Januari 2012
Cinta karena hati memikat
Cinta karena pandangan
Kemarahan menutupi semua teory
Segalanya diuangkan
Banyak setan berkeliaran sedang berteriak kesana kemari
Dipusingkan
Muncul sebuah nyanyian melody
Nufit Harnangan
Diberinya nama gelaran Hala'ai/Rat KANEW oleh karena setiap kali berjalan mengunjungi rakyat dalam wilayah kekuasaannya ia memakai tongkat batang pohon KANEW.
Rakyatnya dinamakan BIBTET RATSIW karena pada perjalanan mengunjungi rakyatnya itu ia berkendaraan seekor KAMBING (BIB).
Pada masa kekuasaan Raja/Rat LAMUTAN Yamtel terjadinya pembunuhan dua orang bersaudara, NAR'AHA dan FANEV WAURTAHIT asal kampung Ohoideryamlim.
Pembunuhan dilakukan oleh LOR BIBTET RATSIW atas perintah Rat Kanew berdasarkan Hukum yang berlaku di daerah ini.
Pembunuhan ini terjadi akibat perbuatan NAR'AHA dan FANEV, melakukan pelanggaran kejahatan/penghianatan terhadap DIT SAKMAS istri (permaisuri) HALA'AI ARNUHU SUARUBUN.
Keduanya (Nar'aha - Fanev) ditangkap, diikat pada batang tiang AI NUM di satu tempat tepi teluk Ohoidom marang berdekatan dengan Sitharnol. Mereka dijerahi sampai mati. Tempat itu dinamakan NUUT AI NUM.
Setelah itu Hala'ai/Rat KANEW, menyuruh rakyat BIBTET RAT SIW ke kampung Ohoideryamlim menuntut orang tua kedua korban TESU EVAV WAURTAHIT mas tebusan atas kesalahan perlakuan/perbuatan anak2nya. Perjalanan utusan Bibtet Ratsiw menuju ke Ohoideryamlim (kini disebut Ohoitom)mereka beristirahat pada satu tempat dibawah pohon beringin dipetuanan Ser Sevav, sesudah itu mereka meneruskan perjalanan ke kampung Ohoideryamlim. Pohon beringin yang mereka istirahat dibawanya itu diberi nama VUVU BIBTET RATSIW.
Setelah utusan Bibtet Ratsiw bertemu orang tuanya NAR'AHA dan FANEV mereka menyampaikan pesanan Rat Kanew.
Orang tua kedua korban (Nar'aha Fanev) ialah TESU EVAV WAURTAHIT menyerahkan kepada utusan BIBTET RAT SIW 3 (tiga) buah mas antara lain; 1. Mas NGARUV TESU, 2. mas A FEMAT, 3. mas A SALNGATAN/HENAN. untuk menebus dan meloloskan anak-anaknya dari ancaman pembunuhan, akan tetapi anak-anaknya telah mati terbunuh.
Utusan Lor Bibtet Ratsiw langsung kembali ke Sitharnol, menyerahkan ketiga mas asal TESU EVAV WAURTAHIT bapa dari kedua koeban kepada RAT KANEW.
Masa kekuasaan RAT LAMUTAN YAMTEL berakhir karena wafat. diganti oleh putranya bernama FUAK YAMTEL.
Pada masa kekuasaan Rat Fuak Yamtel terjadi peperangan SITHARNOL dengan LAAR I TEL (Limngoran). Saling serang menyerang. Terakhir Sitharnol diserang secara diam-diam hingga Rat Fuak Yamtel dipanah dan wafat. maka masyarakatnya cerai berai, kerajaannya runtuh.
Marga LOBYA TETOAT dan OHOITIMUR berpindah pemukimannya yang baru dengan memberi nama YATVAV.
Nara Sumber: RAT MANTILUR KISU WAIT VI