Dengan dasar sindiran orangtuanya itu, Dit Sakmas terjemahkan bahwa adalah bahasa hukum yaitu orang tuanya telah mempersuntingkan ia dengan Arnuhu. Makanya Dit Sakmas memutuskan untuk harus pergi bertemu Arnuhu.
Perjalanan Dit Sakmas pertama menuju Danar melalui pesisir timur. Dari Ohoivuur melewati Vuar El. Di Vuar El ia berjumpa dengan seorang namanya NARA'AHA MATANVUUN SUTRA ESOMAR. Nara'aha langsung meminta Dit Sakmas agar keduanya kawin. Dit sakmas menolak permintaan Nara'aha dengan menjelaskan bahwa ia sudah dilindungi hukum - WAT I TE LELAN AIN - dan Dit Sakmas mengangkat Nar'aha menjadi saudaranya.
Olehnya maka Nar'aha Matanvuun Sutra Esomar mengantar saudara angkatnya (Dit Sakmas) ke kampung Wain dan bermalam.
Paginya Dit Sakmas meneruskan perjalanan dari Wain menuju Danar Untuk bekal perjalanan Nar'aha Matan Vuun Sutra mengisi saloi Dit Sakmas sagu lempeng itu dinamakan - MANGA BAU TAVER WAIN-.
sepanjang perjalanan ke Danar bekal sagunya dicuri/Diambil dari salonya hingga sampai di Limngoran (Kol dirdir) bekal Dit Sakmas habis dicuri.
Ia meneruskan perjalanan sampai di Danar dan bertemu ARNUHU yang sedang sibuk mengerjakan perahu di pasir pantai.
Dit Sakmas menyapanya dan bertanya dimana tinggalnya Arnuhu dan ia berada dimana sekarang.
Arnuhu dengan menyembunyi dirinya ia menjawab bahwa orang itu berada dirumahnya.
Arnuhu menyembunyi dirinya dengan menyatakan bahwa orangnya da rumah. Lalu Arnuhu Suarubun menghantar Dit Sakmas ke rumahnya dipersilahkan Dit Sakmas masuk dan duduk didalam. Arnuhu berpura pura keluar untuk mencari tuanrumah dan ia ke belakang rumah memberikan badan di sumur lalu masuk dari pintu belakang rumah berganti pakaian. Sesudah itu Arnuhu pergi bertemu Dit Sakmas. Setelah itu Dit Sakmas menjelaskan hal ihwal yang menjadi alasan untuk ia datang bertemu Arnuhu. Arnuhu menyapanya dan menyogoki Dit Sakmas dengan siripinang, sebagaimana biasa diterimanya seorang tamu.
Untuk diketahui Arnuhu dari kalangan tingkat mana Dit Sakmas sebenarnya, Arnuhu membuat sirihpinang dalam tempat sirih (baanrit) atas dua bahagian. Bahagian kanan baanrit diletakkan daun siri berwarna kuning dan pinang berbiji besar (maneran narnar dan isu mel), sedang bahagian kiri diletakkan siri biasa dan pinang biasa. Setelah siri pinang disodorkan Dit Sakmas langsung mengangkat siripinang bahagian kanan yaitu daun siri berwarna kuning.
Dengan adanya tanda itu sudah menentukan bahwa Dit Sakmas dari kalangan MEL MEL. (bangsawan) maka Arnuhu Suarubun menerima Dit Sakmas menjadi istrinya.
Mereka hidup bersama di Danar beberapa waktu lamanya, dan Dit Sakmas ingin kembali mengunjungi orang tuanya di Ohoivuur. Arnuhu membuat bekal Dit Sakmas dengan mengisi di saloi ikan SAKUDA ASAR (Fo ngon roror).
Perjalanan Dit Sakmas kembali ke ohoivuur melalui bahagian tengah daerah SITHARNOL kekeuasaan RAT KANEW. Sesampai di suatu tempat dekat SITHARNOL ia dihadang dua orang beradik kakak NAR'AHA dan FANEV WAURTAHIT asal kampung Ohoideryamlin. Menurut penuturan bahwa saloi Dit Sakmas dibalik oleh kedua beradik kakak itu.
Penuturan ini merupakan bahasa demi menjaga kehormatan nama Dit Sakmas, namun dirinyalah yang diperlakukan.
Dit Sakmas datang ke Sitharnol dengan keluh tangisan, menyampaikan kepada RAT KANEW perbuatan perlakuan NAR'AHA dan FANEV atas dirinya. Berdasarkan hukum (Babakain) yang berlaku RAT KANEW memerintahkan rakyat Bibtetratsiw menangkap kedua pelaku itu dan membunuhnya. Sesudah itu Rat Kanew menyuruh rakyat Bibtetratsiw pergi ke orangtua kedua korban - TESU EVAV WAURTAHIT di Ohoideryamlim, menuntut agar ia (orangtua sikorban) harus membuat harta untuk pulihkan perbuatan kesalahan anak-anaknya. Bila tidak anak-anaknya akan dibunuh. Tindakan ini merupakan tipuan karena kedua pelaku (Nar'aha dan Fanev) telah terbunuh, diikat pada tiang dan ditempatkan di NUUT AI NUM,
TESU EVAV WAURTAHIT bapa kedua korban menyerahkan 3 (tiga) mas antaralain: NGARUV TESU, A FEMAT dan A SELNGATAN, dengan memohon agar kiranya anak-anaknya jangan dibunuh.
Rakyat Bibtetratsiw kembali ke SITHARNOL dengan membawa 3 (tiga) mas diserahkan kepada Rat Kanew dengan menyampaikan amanat pesanan dari Tesu Evav (orangtua sikorban), balasannya dengan kata sindiran terhadap Tesu Evav Waurtahit. Dari 3 (tiga) mas ini RAT KANEW mengirim NGARUV TESU kepada ARNUHU SUARUBUN suami Dit Sakmas dengan menyatakan bahwa mas itu adalah MAS TEBUSAN DARAH MERAH. Sedang 2 mas lainnya yaitu A FEMAT dan A SELNGATAN Rat Kanew meletakan pada LUV HUKUM BABAKAIN di SITHARNOL.
Nara Sumber: RAT MANTILUR KISU WAIT VI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar