Sabtu, 11 Februari 2012

Kamis, 09 Februari 2012

Charles Dicken

Dicken alias Charles John Huffam Dickens, adalah penulis legendaries di era Victorian, Inggris. Lahir di Porsmouth, 7 Februari 1812, Dickens dikenal sebagai penulis berkarakter. Karya-karyanya hingga hari ini masih diburu pecinta novel. Dan bahkan tidak sedikit dari tulisannya yang difilmkan.

Ciri khas penulisan novel Dickens adalah bentuknya yang serial. Karenanya, wajar selalu menantikan kelanjutan episode Dickens. Sejumlah karyanya yang legendaris diantaranya The Adventures of Oliver Twist (1837-1839), A Christmas Carol (1843), David Copperfield (1849-1850) dan Hard Times : For These Times (1854).

Karya Dicken dipuji karena  banyak mengandung unsure realisme dan kepeduliannya pada reformasi sosial di masa itu. Cara Dickens menyampaikan penuh komedi dengan kepribadian yang unik dan berkarakter. Gaya penulisan Dickens, sangat terlihat ia menguasai prosa. Tak heran banyak penulis seperti Leo Tolstoy, George Orwell dan GK Chesterteo memuji Dicken.

Sebenarnya Dickens tak hanya seorang novelis, Dicken juga seorang wartawan politik Tahun 1833, saat Dickens melansir cerita pertamanya: Dicken, A Dinner at Poplar Walk, dipublikasikan di Monthly Magazine, London pada 1833. Saat itu, Dickens sudah bekerja sebagai wartawan politik, melaporkan soal debat parlemen dan perjalanan kampanye pemilu untuk Morning Chronicle. Menyewa kamar di Furnival’in. Dickens menulis berselang-seling laporan jurnalistik dan cerita-cerita pendek hingga novelisnya.

Tak heran, hanya beberapa tahun kemudian tepatnya 1859, Dicken mempublikasikan karya terbesarnya: A Tale of Two Cities. Kemudian pada 1861, Dickens kembali meluncurkan Great Expextation. Hingga kematiannya Charles Dicken telah menulis 18 Novel yang menjadi karya utamanya, 3 novel pendamping, serta 23 cerpen atau cerita pendek.

Charles Dicken tutup usia akibat penyakit stroke pada 8 Juni 1870. Keesokan harinya ia menghembuskan nafas terakhir. Publik Britania Raya sontak kehilangan sosok penulis brilian kala itu. Salah satu kalimat terakhir Charles dickens menjelang ajal yakni: “Be natural my children. For the writer that is natural has fulfilled all the rules of art.”


Senin, 06 Februari 2012

Baubes



Enbal ini biasa disebut juga sebagai Enbal Bunga, karena dibuat dalam cetakan kue Wafel sehingga bentuknya juga seperti kue itu.

Enbal ini bisa juga dimakan panas-panas, atau bisa juga dijemur dengan proses yang sama dengan Enbal lempeng.

Pada umumnya kalau Enbal akan dimakan sebagai hidangan sore, maka biasanya Enbal ini dicelupkan kedalam Teh Gula yang panas, atau Kopi panas atau apa saja yang dihidangkan sebagai minuman di sore hari.

Sedangkan kalau dimakan pada siang hari apabila terdapat didalam hidangan, maka biasanya ducelupkan kedalam kuah, atau sayuran lain yang berkuah, sehingga Enbal baubes ini agak lembut.

Dalam gambar terlihat Enbal baubes bersama-sama dengan Enbal goreng, dan sedikit ujung dari Fatmin, yang kesemuanya diletakkan didalam sebuah tampah yang di daerah ini biasanya disebut Nyiru.

Hidangan yang ada tersebut sedianya disajikan untuk dimakan. Keadaan tersebut adalah dalam keadaan sehari-hari, yang berbeda dengan cara penyajian makanan untuk upacara-upacara tertentu.

Rabu, 01 Februari 2012

Enbal Lempeng

Enbal Lempeng ini biasanya dimakan setelah dikeringkan dengan cara menjemurnya dipanas Matahari seperti terlihat pada gambar.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan ini adalah antara 4 hingga 6 jam.

Setelah kering, maka lempengan itu diikat dengan tali  yang terbuat dari serat pisang yang dikeringkan.

Dalam setiap ikatan terdapat antara 20 sampai 25 lempengan, yang setelah diikat dijemur kembali untuk kali yang terakhir, sesudah itu Enbal lempeng tadi sudah dapat dikonsumsikan, ataupun dapat disimpan dan biasanya Enbal lempeng ini tahan sampai beberapa bulan.

Makanan dari bahan mentah yang ada di Daerah Maluku Tenggara.


1)      Macam Makanan Mentah.
a.       Lalun.
Lalun adalah bahan dasar dari semua makanan yang berasal dari enbal.
Enbal sebenarnya mengandung pengertian Ubi dari Bali.
Enbal sebenarnya mengandung pengertian Ubi dari Bali.
En artinya Ubi dan Bal berasal dari kata Bali yang dalam ejaan sehari-hari orang Maluku Tenggara huruf “I” dari Bali, tidak dibunyikan. Sedangkan kalau diteliti maka yang dimaksud dengan Enbal atau ubi dari Bali itu sebenarnya adalah ubi kayu dalam istilah sehari-hari di Maluku biasanya disebut sebagai kasbi atau juga dikenal dengan singkong bagi orang Jawa.
Dan Enbal atau kasbi atau singkong inilah yang merupakan bahan dasar dari makanan pokok  orang di Daerah Maluku Tenggara ini.
Cara untuk mendapatkan lalun ini adalah Enbal atau kasbi atau singkong diparut lalu dimasukkan ke dalam karung dari plastik (bekas kantung beras) kemudian diperas dengan jalan ditindih dengan kayu dan batu sebagai pemberat agar airnya keluar, biasanya air ini mengandung asam sianida (HCN), biasanya ditindih demikian selama 4 sampai 6 jam dengan pemberat yang cukup untuk mengeluarkan airnya yang pahit itu.
Setelah airnya semua keluar, ampas yang tertinggal ini berwarna putih dan inilah yang disebut Lalun.
b.      Colo-Colo
Colo-colo ini adalah pelengkap makanan dari Enbal. Makanan ini terbuat dari campuran bahan-bahan mentah seperti : Papinyo, Terong, Kacang panjang, Kacang tumbuh, dan sebagainya.
c.       Koho-koho.
Makanan jenis ini adalah terbuat dari ikan teri mentah yang dicampurkan dengan bumbunya antara lain adalah : Cabe, Bawang merah, Daun kemangi, Tauge atau biasa disebut kacang tumbu dan kelapa mentah yang diparut. Makanan ini juga merupakan pelengkap dari pada makanan yang terbuat dari Enbal.
d.      Papinyo Acar.
Bahan dari papinyo acar ini semuanya adalah bahan mentah yang terdiri dari : Papinyo yang disini merupakan pokok dari pada makanan ini, papinyo adalah nama lain dari ketimun. Kemudian bahan-bahan yang lain adalah bawang merah, cabe, dan cuka.
Adapun cara pengolahannya adalah sebagai berikut:
i.         Colo-colo.
Seperti sudah diuraikan bahwa colo-colo ini terdiri dari bahan-bahan yang mentah seperti papinyo atau ketimun, terong, kacang panjang, kacang tumbu atau tauge yang semuanya mentah.
Papinyo setelah dikupas kemudian dicuci dengan air bersih, lalu diiris dengan bentuk yang tidak beraturan.
Terong setelah dicuci bersih, boleh dikupas dulu boleh juga tidak usah dikupas, kemudian diiris tidak beraturan seperti papinyo tadi Kacang panjang dicuci bersih, lalu dipotong atau dipatah-patah sepanjang kira-kira 4 atau 5 centimeter.
Kacang tumbu atau tauge setelah diicuci bersih boleh diseduh dengan air panas boleh juga tidak usah diseduh.
Sesudah itu dibuatkan kuahnya yang terdiri dari : Perasan lemon cina atau jeruk purut kalau ada yang dilarutkan dalam air hangat dengan perbandingan yang cukup, sehingga terasa asamnya kemudian dimasukkan kecap ke dalamnya boleh banyak boleh sedikit dan boleh juga tidak pakai kecap.
Sudah itu bawang merah diiris-iris lalu dimasukkan ke dalam larutan tadi, campurkan sedikit cuka kalau perlu lalu masukkan cilia tau cabe, boleh juga cabenya diiris terlebih dahulu, boleh juga tidak usah diiris. Setelah semuanya selesai, maka colo-colo ini siap untuk dihidangkan.
Oleh karena dimakan sambil dicelupkan : bahan-bahan mentah tadi ke dalam kuahnya ini, makanya dinamakan colo-colo.
Colo-colo berasal dari kata Celup-celup. Celup apabila dilafalkan dalam dialek orang Maluku maka akan menjadi “Colo”. Untuk menyajikan colo-colo ini, bahan mentahnya di tempat tersendiri, sedangkan kuahnya juga di tempat tersendiri.
Biasanya colo-colo dimakan secara bersama-sama dalam acara makan sehari-hari, pesta keluarga, ataupun acara lain dan biasanya dimakan bersama-sama dengan sagu, ubi-ubian, semua bentuk makanan dari Enbal juga sering sebagai pelengkapnya ditambah hidangannya dengan ikan yang dibakar atau dipanggang.
ii)       Koho-koho
Bahan utama dari koho-koho ini adalah ikan mentah. Ikan mentah diaini biasanya digunakan
Ikan teri mentah. Bumbu-bumbu pelengkapnya adalah antara lain : cabe, bawang merah, daun kemangi, tauge atau kacang tumbuh, lemon cina atau kalau ada jeruk purut dan kelapa
Mentah.cara pengolahannya.
Ikan teri dicuci sampai bersih, kemudian diberi garam.
Bumbu-bumbunya semuanya digiling (digorus) yang dimaksudkan dengan bumbu-bumbu disini adalah bawang merah dan cabe. Sesudah itu kelapa diparut, sesudah  itu masukan ikan dan bumbu yang sudah digiling tadi, campurkan dengan kelapa yang sudah diparut, lalu dicampurkan dengan kelapa yang sudah diparut, lalu dicampurkan sambil remas-remas dengan tangan, masukan daun kemangi, diaduk lagi sampai rata, kemudian berikan perasan lemon cina atau jeruk purut.
Kalau sudah rata dan airnya sudah keluar, maka tiriskan airnya, sesudah itu koho-koho siap untuk dihidangkan.
Koho-koho ini juga merupakan makanan yang paling enak bila dimakan dengan sagu, semua makanan dari enbal, serta ubi-ubian yang direbus.
Untuk menyajikan koho-koho ini tidak ada cara yang khusus hanya diletakan dalam sebuah tempat seperti piring ceper atau basi, ataupun kalau jumlahnya banyak, bisa ditaruh di dalam sebuah Loyang, kemudian dihidangkan di atas meja.
Koho-koho ini biasanya dimakan secara bersama-sama juga seperti colo-colo tadi, dan biasanya dikonsumsikan pada acara makan sehari-hari dalam keluarga, ataupun acara-acara pesta dalam acara-acara makan bersama lainnya.
Koho-koho ini bila dimakan oleh orang tidak biasa, maka akan menimbulkan akibat sampingan seperti alergis, atau muntah-munah, namun demikian koho-koho ini merupakan satu sajian yang selalu ada dalam setiap acara makan bersama.
iii)     Papinyo Acar
Sudah dijelaskan di muka bahwa papinyo adalah merupakan nama lain dari pada ketimun. Dan inilah merupakan bahan utama untuk membuat acar ini. Papinyo dicuci kemudian dikupas. Dibuatkan larutan asam dari cuka yang dicampurkan dengan air dalam ukuran yang sebanding.
Papinyo dipotong kecil-kecil dengan bentuk yang teratur. Kemudian dimasukkan ke dalam larutan tadi dengan dimasukkan terlebih dahulu cabe dan bawang merah.
Cabenya tidak usah diiris-iris, tetapi bawang merah boleh tidak diiris dan boleh juga diiris tebal-tebal. Setelah itu papinyo acar siap dihidangkan.
Papinyo acar ini dihidangkan di atas meja di dalam sebuah tempat yang cukup.
Makanan ini dikonsumsikan hanya sebagai penyedap makanan.
Apalagi kalau di dalam menu makan hari itu terdapat ikan bakar, maka papinyo acar adalah teman utamanya.
Biasanya papinyo acar ini dikonsumsikan dalam acara-acara makan bersama ataupun acara makan keluarga sehari-hari.
review www.5power.blogspot.com on alexa.com