Dicken alias Charles John Huffam Dickens, adalah penulis
legendaries di era Victorian, Inggris. Lahir di Porsmouth, 7 Februari 1812,
Dickens dikenal sebagai penulis berkarakter. Karya-karyanya hingga hari ini
masih diburu pecinta novel. Dan bahkan tidak sedikit dari tulisannya yang
difilmkan.
Ciri khas penulisan novel Dickens adalah bentuknya yang
serial. Karenanya, wajar selalu menantikan kelanjutan episode Dickens. Sejumlah
karyanya yang legendaris diantaranya The Adventures of Oliver Twist (1837-1839),
A Christmas Carol (1843), David Copperfield (1849-1850) dan Hard Times : For
These Times (1854).
Karya Dicken dipuji karena banyak mengandung unsure realisme dan
kepeduliannya pada reformasi sosial di masa itu. Cara Dickens menyampaikan
penuh komedi dengan kepribadian yang unik dan berkarakter. Gaya penulisan
Dickens, sangat terlihat ia menguasai prosa. Tak heran banyak penulis seperti
Leo Tolstoy, George Orwell dan GK Chesterteo memuji Dicken.
Sebenarnya Dickens tak hanya seorang novelis, Dicken juga seorang
wartawan politik Tahun 1833, saat Dickens melansir cerita pertamanya: Dicken, A
Dinner at Poplar Walk, dipublikasikan di Monthly Magazine, London pada 1833.
Saat itu, Dickens sudah bekerja sebagai wartawan politik, melaporkan soal debat
parlemen dan perjalanan kampanye pemilu untuk Morning Chronicle. Menyewa kamar
di Furnival’in. Dickens menulis berselang-seling laporan jurnalistik dan
cerita-cerita pendek hingga novelisnya.
Tak heran, hanya beberapa tahun kemudian tepatnya 1859,
Dicken mempublikasikan karya terbesarnya: A Tale of Two Cities. Kemudian pada
1861, Dickens kembali meluncurkan Great Expextation. Hingga kematiannya Charles
Dicken telah menulis 18 Novel yang menjadi karya utamanya, 3 novel pendamping,
serta 23 cerpen atau cerita pendek.
Charles Dicken tutup usia akibat penyakit stroke pada 8 Juni
1870. Keesokan harinya ia menghembuskan nafas terakhir. Publik Britania Raya
sontak kehilangan sosok penulis brilian kala itu. Salah satu kalimat terakhir
Charles dickens menjelang ajal yakni: “Be natural my children. For the writer
that is natural has fulfilled all the rules of art.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar